Gordon & Roderick William - TUNNELS
Aloha apakabar semua orang yang ada di warnet, di rumah, di sekolah, di kantor, di hutan, di warung, di kurungan... moga2 anda menikmati hari Selasa yang cerah ini! Haha. Seneng banget rasanya, hari ini libur. Kenapa? Karena hari ini ada jadwalnya Bu Persis (guru PKn), Bu Marsini (guru IPS) dan Bu Siti Nur (guru Fisika). Nah, kalo hari ini libur, otomatis nggak ada pelajaran PKn, IPS dan Fisika! Asik banget. Apalagi hari ini aku nggak piket. Haha. Tapi jangan dicontoh ya, itu bukan contoh yang baik (tunjuk diri sendiri).
Nah, minggu lalu aku download novel Deeper,
Spiral, sama Freefall. Itu, lanjutannya Tunnels. Aku download di warnet.
Rasanya seneng banget pulang dari warnet langsung baca novel. Tapi, mungkin
nasibku emang bener-bener nggak mujur. Pas aku buka di laptop, ternyata... tiga
novel itu pake bahasa Inggris! Berarti belom diterjemahin ke Bahasa Indonesia.
Whoa, ngenes banget. Seakan-akan pas aku
udah terbang hingga menyamai pesawat Garuda Indonesia, mendadak kemampuan
terbangku hilang dan aku terhempas jatuh ke lautan. Tau gitu mendingan gak usah
download. PADAHAL AKU LAGI NGIDAM TIGA NOVEL ITU!!! Aku juga bego, kenapa nggak
diperiksa dulu. Hua!
Sial banget nasibku. Oke deh, ketimbang aku
menggerutu nggak jelas tentang Deeper, Closer sama Freefall, mendingan aku
ngebahas Tunnels. Berkelana ke masa lalu...
Ini pengalamanku juga nggak lama banget sih,
baru semester 2 kelas 8F ini. Waktu itu Nava, temen sekelasku, menggotong novel
Tunnels itu ke sekolah. Dia bilang gini ke aku, "Des, kau mau bawa buku
ini nggak? Aku males kalo suruh bawa pulang lagi." Ya, dia ngomong ke aku
pake bahasa Jawa, disini aku translate aja deh ke Bahasa Indonesia.
Karena aku ini pecinta novel fantasi, maka aku
langsung nyahut, "Iya! Mau!" Apalagi novelnya lumayan tebel, aku jadi
makin semangat. Menurutku, makin tebel makin bagus. Eh, tapi kadang-kadang
pusing juga kalo liat buku tebel. Dulu pas aku sama Nava (lagi) berkunjung ke
Perpusda, kita liat-liat novel. Nava bilang dia mau cari buku Sherlock Holmes,
sementara itu aku sendiri pengen cari novel The Lord of The Rings. Nah,
beberapa saat kemudian aku nemu buku yang... ih, tebelnya bikin pusing. Kalian
tau buku Harry Potter and The Order of Phoenix? Itu novel kan tebelnya 1200 halaman... buku yang aku temuin itu lebih
tebel lagi. Barangkali 2000 halaman. Aku pusing ngeliatnya. Trus mual. Jadi,
pembaca, kalo pinjem buku jangan tebel2 banget. Itu juga, kalo bikin novel jangan terlalu bernafsu. Kalo emang ceritanya
panjang, mending dibikin buku satu dan buku dua. Gitu. Cuma saran doang sih.
Aku masih 14 tahun, nggak sanggup baca buku yang tebelnya kayak buku Harry
Potter ke 5 sama ke 7 jadi satu.
Haha. Balik lagi ke masa-masa Tunnels.
Akhirnya Nava pinjemin aku novel Tunnels itu.
Sampe rumah aku langsung baca dan terpesona. Dr Burrows sama Will, anak-beranak
yang hobi menggali tanah. Keren juga ya,
gali-gali tanah. Nemu terowongan dimana-mana. Aku pengen bisa kayak gitu.
Barangkali aku bisa nemu berlian, trus dijual, dan dapet uang, uangnya buat
beli laptop. Haha. Ini blog isinya
nyampah dan ngimpi doang deh.
Aku bacanya udah kayak orang kesurupan. Pas Dr
Burrows ngilang, Will sama temennya, Chester, malah asik menggali tanah, bikin
terowongan baru. Trus mereka terperosok masuk ke sebuah dunia aneh, dunia bawah
tanah. Katanya disana mukanya pada pucet karena nggak pernah disentuh sinar
matahari. Si Will sama Chester ditahan. Kasian banget mereka, disiksa di
penjara bawah tanah sama orang-orang bawah tanah. Ngenes. Trus beberapa hari
kemudian, Will ditemui sama... siapa? Cad ya? Cadric Diggory? Eh, itu Cedric
deng. Aduh, ini kenapa Harry Potter berdenging-denging terus dikepalaku? Atau Cal? Ya, Cal aja ya.
Ntar aku pinjem bukunya Nava lagi, trus edit ini postingan.
Beberapa hari kemudian, Will ditemui sama Cal
dan Cal bilang kalo Will sama Cal itu bersaudara. Trus, walaupun Will nggak
mau, dia ninggalin Chester di penjara. Kasian.
Akhirnya Cal sama Will berencana menyelamatkan
Chester dan ngajak dia nyari Dr Burrows. Trus dst, dst, dst... aku kan udah
bilang, aku nggak mau menghilangkan rasa penasaran. Udah, mendingan baca aja
bukunya. Seru lho. Tapi aku masih rada bingung sama epilognya. Pokoknya, baca
aja sendiri. Asal tau aja, saking kerennya buku ini, aku sampai bela-belain
lembur hingga jam 1 malam. Trus akhirnya di sekolah malah jadi ngantuk berat.
Haha. Novelnya itu aku selesaikan dalam waktu 3 hari! Seneng aja, tiga hari kan
termasuk singkat.
Oh ya, hari ini aku download novel Tunnels itu
dari internet, dan kali ini nasibku juga nggak mujur sama sekali. Nggak apa-apa
sih kalo aku dapet yang versi bahasa Inggris, tapi ini bahasanya beda lagi. Bukannya bahasa Inggris ataupun bahasa
Indonesia. Aku nggak tau ini bahasa apa. Kalo ada yang tau bilang ya.
«GiĆ » fece Chester. «Molto... ehm...
rilassante.»
Haha. Lucu aja, Molto disangkut-sangkutin sama
Chester. Trus aku juga nemu, dan ini kayaknya aku tau apa terjemahannya:
il 10 febbraio 1895"
'il'nya aku nggak tau, tapi kalimat di
belakangnya itu mungkin "10 Februari 1895". Haha. Udah ketebak.
Oke, kayaknya cukup deh. Ini postingan panjang
ya? Yah, mungkin karena ada sejarah di balik novel Tunnels itu. Haha.
Sejarahku. Please, kalo ada yang pernah download novel Tunnels, Deeper, Spiral
sama Freefall, aku minta linknya dong. Inget, yang udah diterjemahin ya.
Omong-omong, seperti yang udah aku bilang
tadi, ini blog kok isinya nyampah. Haha. Padahal rencananya ini blog pengen
buat bahas SJ, GG, SHINee, f(x) sama EXO. Eh, malah sampe promosi buku.
Untung aja ini blog nggak aku kasih nama 'ELF
POTTER'. Soalnya isinya jomplang banget sama judulnya. Kkk~ Tapi nggak apa-apa
sih. Ini blog juga nggak resmi. Cuma blog biasa tanpa visi-misi.
Pokoknya siapa aja yang udah baca, makasih
banget ya...
Salam flaMINHO. ^_^
download dimana novel itu?? kasih link nya donk ... thankss
BalasHapus